BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komputer merupakan suatu teknologi yang di masa sekarang ini berguna
dalam segala
hal
dengan kata lain tidak bisa dilepaskan dari
kehidupan sehari – hari. Mulai dari mengerjakan
pekerjaan
di perkantoran, industri, multimedia bahkan hiburan. Komputer adalah alat yang
dipakai
untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata komputer
semula
dipergunakan
untuk menggambarkan orang yang pekerjaannya aritmatika, dengan atau tanpa alat
bantu,
tetapi arti ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri.
Dewasa ini perkembangan komputer
semakin berkembang dan akan terus berkembang
pesat
seiring dengan perkembangan zaman. Tentunya kita sebagai manusia mau tidak mau
harus
mengikuti
perkembangan teknologi khususnya bidang komputerisasi.
Hampir seluruh bidang
di masa sekarang tidak terlepas dari teknologi terutama teknologi
komputer.
Dapat dilihat bahwa untuk menuliskan dokumen, orang – orang cenderung sudah
meninggalkan
mesin ketik dan beralih menggunakan komputer. Untuk menyimpan dokumen
atau
buku dalam jumlah yang banyak ataupun sedikit orang – orang tidak perlu membawa buku
tersebut
kemana – mana, namun sekarang cukup mempunyai softcopynya saja.
Desain – desain suatu bentuk bangunan, peta, dan lain sebagainya bisa
tervisualisasikan
melalui
gambar yang cukup jelas karena memakai alat yang telah dirancang khusus.
Dokumen
yang
kita buat bisa dengan cepat dan mudah dicetak sehingga berbentuk hardcopy melalui
printer.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami membatasi permasalahan yang bertujuan agar
pengkajiannya lebih
terarah.
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.
Apakah yang dimaksud dengan Output Device / Piranti
Keluaran?
2.
Perangkat keras apa saja yang termasuk alat keluaran atau
output device?
3.
Bagaimana cara kerja output device?
1.3 Tujuan Penulisan
2.
Menjelaskan pengertian output device / Piranti Keluaran.
3.
Memaparkan alat –
alat yang termasuk piranti keluaran.
4.
Mengetahui cara kerja beberapa piranti keluaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Jenis Peranti Keluaran
Peranti keluaran adalah alat yang digunakan komputer untuk melihat atau
memperoleh hasil pengolahan, pemasukan data atau perintah pada komputer. Output yang dihasilkan dari
pemroses
dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu :
A. Tulisan
(huruf, angka, simbol khusus).
B. Image (dalam bentuk grafik atau gambar).
C. Bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin
(machine-readable form).
D. Suara.
Peralatan output dapat berupa :
A.
Hard-copy device yaitu alat yang digunakan untuk mencetak
tulisan dan image pada
media keras atau memberikan keluaran berupa bahan cetakan.
B.
Soft-copy device yaitu
alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada
media lunak yang berupa sinyal elektronik.
C.
Drive device atau driver yaitu alat yang digunakan untuk
merekam simbol dalam bentuk
yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti
magnetic disk atau magnetic tape Alat
ini berfungsi sebagai alat output dan juga sebagai alat input.
Output bentuk pertama sifatnya adalah permanen dan lebih portable (dapat
dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa ke mana-mana). Alat yang umum
digunakan untuk ini adalah
printer,plotter,dan
alat microfilm. Sedangkan output bentuk kedua dapat berupa video display,
flat
panel, dan speaker.
2.2 Monitor
Monitor adalah alat keluaran /alat
output yang memberikan tampilan visual kepada
pengguna komputer. Monitor termasuk ke dalam piranti softcopy
2.2.1 Ukuran monitor
Ukuran monitor
didasarkan pada panjang diagonal dari area yang kita lihat.
Monitor mempunyai ukuran yang bervariasi 14”,
15”, 17”, 19”, 21”. Untuk laptop
biasanya layar yang digunakan berukuran 12,1” 13,3” 14,1.
2.2.2 Resolusi Monitor
Ukuran resolusi
ditentukan oleh jumlah pixel
yang merupakn titik terkecil
Semakin besar resolusi yang dimiliki monitor
kualitas tampilan pada layarnya akan
semakin bagus. Berikut berbagai standar
resolusi untuk monitor :
1.
CGA (Color
Graphic Adapter)Tipe monitor standar IBM yang mempunyai kualitas
resolusi
rendah. Hanya menampilkan 4 warna.
2.
EGA (Enhanced Graphic Adapter) EGA merupakan
tipe monitor yang tingkatannya
di
atas CGA. Monitor ini mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.
3. EPGA (Enchanced Professional Graphic
Adapter) Monitor ini mampu menampilkan
256
warna pada mode grafis. Monitor ini disebut juga sebagai monitor PEGA atau
PGA.
4.
VGA (Visual Graphic Adapter) VGA merupakan tipe
monitor yang sekarang banyak
digunakan.
Gambar yang dihasilkan mempunya warna sampai jutaan. Mode grafisnya
tampak
lebih nyata di mata. Digunakan pada komputer 80386 dan 80486.
5.
SVGA (Super Visual Graphic Array) dapat menghasilkan
16 juta warna. Biasa
digunakan
pada monitor 14” dan 15”.
6. XGA (Extended Graphic
Array) memiliki jumlah piksel 1024x768 dan dapat
menghasilkan
65.536 warna. Lazim digunakan pada monito 17” dan 19”.
7. SXGA (Super Extended Graphic
Array) memiliki jumlah piksel 1280x1024. Lazim
digunakan
pada monitor 19” dan 21”.
8. UXGA (Ultra Extended Graphic
Array) memiliki jumlah piksel 1600x1200.
2.2.3 Dot Pitch
Menunjukkan jarak
antara dua piksel. Semakin dekat jaraknya, maka gambar pada
monitor akan semakin halus.
2.2.4 Kecepatan Refresh ( Refresh Rate)
Menunjukkan jumlah
pemayaran ulang piksel per detik, sehingga tampilan piksel
tetap jelas. Semakin tinggi kecepatan
refresh, maka tampilan dilayar akan terlihat
semakin nyata. Kecepatan refresh dinyatakan
dalam satuan Hertz. Monitor yang baik
minimal refresh 75Hz ( dalam 1 detik citra
ditampilkan 75X).
2.2.5 Interlaced dan Noninterlaced
Interlaced Monitor
adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dalam layar
melalui 2 tahapan. Contonya pada televisi.
Efek dari interlaced monitor adalah kerdip.
Sedangkan Non Interlaced adalah jenis monitor
yang menampilkan informasi dengan 1
tahapan.
2.2.6 Kedalaman Warna
Adalah jumlah bit
yang dipergunakan untuk menyimpan ketentuan tentang sebuah
pixel, menentukan banyaknya variasi warna yang dapat dihasilkan monitor.
2.2.7 Jenis Monitor Komputer :
2.2.7.1 Monitor tabung layar cembung (CRT)
Layar CRT terbentuk dari pixel. Monitor CRT sudah menjadi perangkat penampil
gambar yang dominan untuk komputer desktop sejak pertama kali
muncul di awal 1980-an. Merupakan
monitor yang berfungsi dengan
penembakan sinar katoda. Bentuk monitor ini sama dengan televisi, tetapi
secara umum hanya terdiri dari 4 blok yaitu video, vertikal, horizontal, dan
power supply.
Semakin kecil dan
rapat pixel semakin jelas citra yang ditampilkan (resolusi).
Pixel diberi cahaya (illuminated) dibawah
kontrol perangkat lunak
oleh electron untuk membentuk
citra. Monitor tabung layar
cembung atau
tabung sinar
katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan
oleh Karl
Ferdinand Braun.
1. Kelebihan Monitor CRT
·
Warna lebih akurat dan tajam. Monitor CRT memiliki warna
yang akurat atau
hampir sama dengan
aslinya
·
Resolusi monitor ini fleksibel. Monitor CRT dapat
menggunakan berbagai
variasi
resolusi tanpa mengalami penurunan kualitas gambar.
·
Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis. Perawatan
monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD perawatanya harus ekstra
hati-hati. Selain
itu,
jika monitor CRT rusak masih dapat diservis, sedangkan LCD rusak sudah
pasti
masuk sampah. Selain itu, monitor CRT lebih tahan jika terbentur atau
tersentuh
jari tangan pada displaynya
·
Bebas dead pixel, ghosting, dan viewing angle. Monitor
CRT tidak terdiri dari
pixel-pixel
seperti LCD, sehingga jelas-jelas tidak akan mengalami dead
pixel.
Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sisi, tidak seperti LCD yang
bergantung
pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak mengenal
response
time, sehingga relatif bebas efek ghosting.
·
Harga lebih murah. Kelebihan dari segi harga
2.
Kekurangan Monitor CRT
·
Konsumsi listrik. Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik
2x lipat dibanding
LCD pada ukuran inch yang sama.
·
Radiasi lebih besar. Tidak dapat dipungkiri, monitor CRT
memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding monitor LCD. Radiasi ini
memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat lelah atau bahkan membuat
kepala
pusing
bagi yang sensitif.
·
Rentan distorsi, glare dan flicker. Ini adalah masalah
klasik bagi monitor
CRT.
Efek
distorsi akan terlihat saat kita menggambar lingkaran dengan
menggunakan
coreldraw atau software lain. Jika refreshrate terlalu rendah,
menyebabkan
monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over
brightness).
·
Dimensi besar dan berat. Monitor CRT memiliki ukuran yang
besar dan berat,
sehingga
tidak cocok untuk ruangan sempit, karena banyak makan tempat.
Cukup
melelahkan jika monitor sering dipindah-pindahkan karena cukup
berat.
3.
Prinsip Kerja Monitor CRT
·
Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode
Ray Tube), sama
dengan
prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari
belakang
tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen
yang
terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan
cahaya.
Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang
membelok
- belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian
dalam.
Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor,
dia
akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu
untuk
berpendar secara temporer. Setiap tempat tertentu mewakili pixel
tertentu.
Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah
teknologi
yang mampu mengatur pixel - pixel tersebut untuk berpendar
dengan
intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah
gambar.
·
Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi
menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel
tadi berpendar dengan
intensitas
cahaya sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut
terjadi
pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah
sampai
ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses
yang
sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda.
2.2.7.2 Monitor Plasma
Monitor plasma atau monitor plasma gas,
menggunakan gas untuk
mengeluarkan cahaya. Teknologi ini kini
diterapkan pada televisi datar
berlayar lebar. Monitor electroluminescent
(EL) mengandung bahan yang
bercahaya manakala dialiri arus listrik,
sebuah piksel terbentuk pada layar
saat arus listrik dikirim ke perpotongan
baris dan kolom yang sesuai.
Plasma gas
merupakan teknologi monitor dengan display datar. Dengan
teknologi plasma
gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD,
namun memiliki
karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang
lebih besar.
Tampilan pada
monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar
yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah
mencapai 40 inci, sementara LCD baru mencapai
20 inci. Selain itu, sudut
pandang pada plasma gas dapat selebar CRT. Plasma
gas menggunakan
fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti
halnya CRT.
Perbedaannya adalah
bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar
fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel
warna memiliki gas yang
bertekanan rendah yang terletak di
belakangnya. Tegangan tinggi pada
elektroda sel tersebut akan membuat gas
bergerak mengarah ke plasma.
Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan
mengeksitasi fosfor pada layar
dan akan memendarkannya sehingga tertangkap
oleh mata kita. Hal ini
membuat layar plasma gas berpendar tanpa
perlu adanya bantuan cahaya dari
belakang layar. Kontras pada plasma gas akan
lebih baik dibandingkan LCD.
Tampilan plasma adalah sebuah tampilan layar datar emisif di mana
cahaya dihasilkan
oleh phosphor yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan
muatan plasma antara dua layar datar gelas.
2.3 Printer
Printer adalah peranti yang bisa di gunakan
untuk membuat cetakan pada kertas.
Printer adalah jenis hard-copy
device, karena keluaran hasil proses dicetak di atas kertas.
Pada saat ini terdapat bermacam- macam jenis
printer dengan kecepatan, kualitas, model, dan
sistem pencetakan yang berbeda - beda. Media
pencetakan juga bermacam - macam, mulai
dari kertas printer bersambung (Continuous
Form), kertas HVS ukuran A4, folio dan lain lain.
Istilah yang dikenal pada resolusi printer
disebut dpi (dot per inch). Maksudnya adalah
banyaknya jumlah titik dalam luas area 1
inci. Semakin tinggi resolusinya maka akan semakin
bagus cetakan yang dihasilkan. Sebaliknya,
jika resolusinya rendah maka hasil cetakan akan
buruk / tidak bagus.
Printer biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu :
a) Tray ialah tempat untuk menaruh kertas.
b) Picker sebagai alat untuk mengambil kertas
dari tray.
c) Tinta atau toner adalah alat pencetak yang
digunakan untuk menulis atau
mencetak
pada kertas. Tinta dan Toner memiliki perbedaan pada sistem. Toner
atau
laser membutuhkan pemanasan, sedangkan tinta atau inkjet tak butuh
pemanasan,
hanya pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut.
d) Kabel fleksibel untuk pengiriman sinyal dari
prosesor printer ke tinta atau toner.
Kabel
ini tipis dan fleksibel, namun kuat.
e) Pada bagian belakang printer biasanya ada
Port paralel atau USB untuk
penghubung
ke computer.
Printer biasa dikelompokkan menjadi :
2.3.1 Printer Impact
Printer ini sering
juga di sebut
hammer. Karena menggunakan print
head yang berisi sejumlah jarum metal
(metal pins) yang mengenai pita tinta.
Letak jarumnya berdekatan sehingga
membuat tampilan huruf relatif tidak
terputus. Jumlah pin yang ada berkisar
9 hingga 24. Semakin banyak pin maka hasil (1.1) Printer Impact
cetakan akan semakin halus. Yang
termasuk dalam kategori printer impact adalah
:
dot matrix, daisy wheel, dan line printer.
2.3.1.1 Dot matrix
Printer dot matrix
merupakan printer yang metode
pencetakannya menggunakan pita. Cetakan yang
dihasilkan terlihat
seperti titik titik yang saling mengubungkan satu dengan yang
lainnya, sehingga hasil cetakan kurang halus
dan juga kurang
bagus.
Menurut sejarahnya
jenis printer dot matrix ini pada
awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam
satu huruf akan
dicetak dengan
kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin
berkembang menjadi
24 pin dan tentunya dengan begitu hasil
cetakan akan lebih
halus. Produsen printer jenis dot matrix yang
cukup terkenal
adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300,
epson LX 800 dan lain-lain.
Pada saat
head-printer bergerak dari kiri kekanan sambil
menyentuh kertas, maka huruf yang
sudah terpola dalam suatu
susunan jarum akan segera muncul. Pola huruf
ini kemudian
diterima oleh pita karbon yang dibaliknya
terdapat kertas, dan
terjadilah pencetakan huruf demi huruf.
Setiap karakter yang
terbentuk akan menimbulkan suatu pola unik
yang terdiri dari
bebagai titik didalam dimensi sebuah matrix.
Jenis printer
dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang
berjenis color dan
ada pula yang non-color. Untuk printer color,
digunakan pita
karbon khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu
hitam, biru, merah
dan kuning.
2.3.1.2 Daisy wheel
Daisy Wheel
Printer,
yaitu impact printer yang
mencetak citra dengan
kualitas tinggi karena
karakter dibentuk dengan
tekanan tunggal oleh roda
cetak. Hasil dari karakter
yang tercetak mempunyai (1.4) Gambar Printer Daisy wheel
kualitas yang baik sehingga
printer ini digolongkan sebagai
Letter Quality printer.
Tetapi, mempunyai
kelemahan yaitu lebih lambat
dibandingkan dengan dot matrix printer.
Sekarang jenis printer ini
sudah jarang diproduksi sejak
diperkenalkannya printer dot-matrix
dan laser yang lebih baik dan murah.
2.3.1.3 Line Printer
Line printer
merupakan printer yang
mempunyai kemampuan
untuk mencetak satu baris
(line) kata-kata dalam satu
saat. Dengan demikian,
kecepatan cetak dari line
printer ini menjadi tinggi (1.5) Gambar Line Printer
dibanding printer lainnya. Line printer
biasanya dihubungkan
dengan mini ataupun mainframe
komputer.
Secara umum, line
printer sanggup mencetak antara 300 hingga 6.000 baris dalam satu menit (lpm)
tergantung jenis dan
merk printer.
Printer ini terdiri
dari dua jenis, yaitu chain printer dan band printer.
a. Chain Printer, yaitu mengunakan suatu rantai
yang berisi
karakter-karakter
untuk membentuk hasil cetakannya. Rantai
tersebut
akan berputar secara horizontal dan setelah tepat pada
posisi
pencetakan, palu pemukul akan mengetuk pola karakter
di
rantai melalui karbon, bentuk dari karakter akan tercetak di
kertas.
Chain printer mempunyai kecepatan yang tinggi.
b. Band Printer, cara operasinya sama dengan
chain printer, tetapi
menggunakan
pita besi (steel band) yang berisi kumpulan pola
karakter.
2.3.2
Printer Non-Impact
Merupakan printer
yang membentuk karakter dan citra tanpa menyentuh
langsung secara fisik antara mekanisme
pencetakan dan kertas. Printer ini bekerja
dengan cara menyemprot kertas dengan tinta.
Kelemahan dari jenis ini adalah
tidak dapat membuat sekaligus rangkap hasil
cetakan. Printer init terdiri dari: laser
(menggunakan drum dan toner), ink-jet
(menyemburkan tinta) dan thermal
(membakar dot ke kertas khusus).
2.3.2.1 Printer Laser Jet
Printer laser
pertama
ditemukan oleh Gary Starkweather
di Xerox pada 1969. Prototipenya
adalah sebuah mesin fotokopi
Xerographic
yang dimodifikasi. (1.6) Gambar
Printer Laser Jet
Printer laser warna
memiliki cara kerja yang lebih kompleks
karena selain memiliki lebih dari satu
skema photoreceptor
juga harus tepat alignment antar
warnanya.
Jenis printer laser
jet
merupakan jenis
printer yang
metode pencetakannya dengan
tinta bubuk atau yang biasa
disebut toner dengan
menggunakan
perangkat berupa (1.7) Cara
Kerja Printer Laser Jet
inframerah. Selain
hasil cetak
yang lebih bagus
jika dibandingkan dengan jenis printer dot matrix
maupun ink jet,
printer laser jet juga memiliki kecepatan pencetakan yang
tinggi dan hasil cetaknya
pun juga lebih cepat kering seperti pada hasil
cetakan dengan
menggunakan mesin photo copy. Sebenarnya cara kerja
printer laser mirip
dengan mesin fotokopi, yaitu menggunakan
photographic drum.
Proses pencetakannya
dilakukan dengan memfokuskan gambar
yang akan dicetak titik pertitik yang
dilakukan oleh semi conductor laser.
Secara umum printer ini hanya mampu mencetak
dengan dua warna
(hitam dan putih), tetapi pada jenis tertentu
telah dilengkapi dengan tinta
warna sehingga mampu mencetak dengan full
color.
2.3.2.2 Printer Ink-Jet
Printer Ink-Jet
adalah printer yang memberikan cetakan dengan
menyemprotkan
titik-titik tinta yang
bermuatan listrik
ke kertas cetakan.
(1.8)
Gambar Printer Ink-Jet Canon.
Printer ini pertama kali dikembangkan secara
ekstensif sejak 1950. Dan
printer ink-jet yang dapat memproduksi citra
dari komputer baru
dikembangkan pada 1970. Jenis printer ini
dikuasai oleh Epson, Hewlett-
Packard, dan Ink-jet printer adalah alat
cetak yang sudah menggunakan
tinta untuk mencetak dan kualitas untuk
mencetak gambar berwarna cukup
bagus.
Kecepatan mencetak
jumlah halaman pada printer Inkjet tidak
sama, tergantung pada jenis merk printer
tersebut. Tetapi pada ink-jet
printer, hasil cetakan lebih lama keringnya
jika dibandingkan dengan laser
printer. Proses pencetakkannya menggunakan
semprotan tinta (dimana
proses penyemprotannya diatur oleh komputer)
ke media cetak guna
menghasilkan karakter ataupun gambar yang
sesuai. Karena menggunakan
teknik semprot, maka printer jenis ini sama
sekali tidak menimbulkan
suara/berisik.
Karena menggunakan
resolusi cetak yang tinggi (minimal
300 dpi/dot per inci), maka hasil cetakan
printer jenis ini biasanya lebih
bagus. Printer jenis Ink-jet menggunakan
teknologi dor on demand, yaitu
dengan cara menyemprotkan titik - titik kecil
tinta pada kertas melalui
nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil.
Teknologi lainnya yang
dikembangkan oleh produsen printer seperti
Canon dan HP dengan
menggunakan panas. Panas tersebut dapat
membuat gelembung-
gelembung tinta sehingga jika semakin panas
akan semakin menekan tinta
ke nozzle yang ditentukan dan tercetak pada
kertas.
Karena menggunakan
tinta cair, hasil cetaknya harus menunggu
beberapa detik agar bisa kering. Pada printer
ink-jet penempatan dan
pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan
teknik infus, yaitu dengan
menambahkan tabung tinta khusus pada bagian
luar printer dan disambung
dengan selang kecil untuk dihubungkan pada
bagian pencetak di mesin
printer.
2.3.2.3 Printer Thermal
Yaitu non-impact
printer
yang menggunakan panas untuk
menghasilkan citra pada kertas
khusus. Karakter dibentuk oleh
unsur – unsur yang dipanaskan
yang ditempatkan dengan kertas
yang sensitif dengan panas
khusus
yang membentuk (1.9) Printer thermal
versi remote bill payment
titik hitam ketika unsur – unsur menjangkau
temperatur.
Printer thermal
berkenaan dengan panas secara meluas dan
menggunakan tenaga baterai seperti kalkulator.
Printer dan kertasnya
tergolong mahal sehingga jarang digunakan
untuk pekerjaan yang
memerlukan jumlah keluaran yang banyak.
2.3.3 Printer Multifungsi
Printer multifungsi
merupakan printer yang memiliki fungsi tambahan seperti sebagai
mesin fotocopy, scanner dan mesin fax.
Keuntungannya da pat menghemat biaya.
Kelemahannya bila rusak maka fungsi
tambahan sering ikut mengalami kerusakan.
(1.10) Gambar Printer Multifungsi
2.3.4 Printer
Digital
Printer digital
adalah jenis mesin cetak terbaru yang mempunyai banyak
kegunaan. Bisa dipakai untuk sablon, kain,
syal, tekstil dan lain sebagainya. Salah
satu contoh printer digital adalah printer
kain spanduk digital. Mesin cetak ini di
Indonesia sendiri beberapa tahun terakhir ini
keberadaannya
masih kalah banyak dengan mesin cetak digital
ukuran besar yang menggunakan
bahan – bahan glossy paper, vinyl flexi, dan
sebagainya. Di waktu yang akan
datang, mesin printer kain/printer textil
ukuran lebar ini kemungkinan juga akan
menjadi alternatif baru untuk pengerjaan
cetak diatas kain selain pencetakan yang
biasa dilakukan oleh sablon tangan atau
sablon manual. Proses cetak
menggunakan wide format digital printing
textile ini jauh lebih cepat dengan
harga cetak yang bersaing. Beragam keunggulan
dan kegunaan dari mesin printer
spanduk kain dibagi ke dalam berbagai segmen
pasar, seperti:
1. Segment advertising : Spanduk, bendera, umbul
– umbul, dan rontex.
2. Segment tekstil : Pakaian, interior rumah,
taplak meja, kain gordin, industi
butik
dan sejadah.
3. Segment merchandise : Mug, piring, keramik,
kaos, payung, sepatu, syal,
dan
lain – lain.
Mesin cetak ini
juga memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
1) Nilai investasi lebih murah
2) Produk yang dihasilkan lebih ruas dan beragam
3) Produk yang dihasilkan lebih ramah lingkungan
4) Produk yang dihasilkan akan mudah dipasang
5) Bahan kain banyak ditemukan di toko – toko
kain biasa
2.4 Plotter
Plotter adalah Printer grafis yang menggambar
dengan menggunakan pena-pena tinta,
plotter juga merupakan perangkat output
pertama yang mampu mencetak gambar berukuran
gambar sebesar gambar arsitektur dan
engineering. Adapun pengertian lain
plotter adalah
sebuah mesin yang secara otomatis akan
menggambar grafik berdasarkan data yang
dimasukkan. Sedangkan plotter masih dibagi
yaitu ada plotter auto, yaitu sebuah mesin yang
secara otomatis akan menggambar grafik
berdasarkan data yang dimasukkan.
Berdasarkan prinsip kerjanya, jenis plotter dapat berupa:
1. Plotter pena
2. Plotter elektrostatis
3. Plotter thermal.
2.4.1 Plotter Pena
Pada prinsipnya
plotter pena memiliki satu pena berwarna-warni untuk
menggambar
pada kertas atau plastik transparan. Plotter pena tidak membuat
keluaran
berbentuk pola titik-titik., tetapi keluaran dalam bentuk garis kontinyu.
2.4.2 Plotter Elektrostatis
Pada
plotter elektrostatis ini kertas diletakkan pada tempat datar seperti
meja, kemudian
dibuat dengan prinsip kerja seperti pada mesin foto kopi, yaitu
dengan memberi
tegangan listrik pada kertas. Tegangan listrik tersebut yang akan
menarik tinta untuk
melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan
pemanasan.
2.4.3 Plotter
Thermal
Plotter thermal
menggunakan pin yang dipanasi secara elektronis. Kemudian pin tersebut
dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas,
sehingga terbentuk gambar. Plotter thermal
dapat digunakan untuk mencetak pada
kertas maupun pada film buram.
2.4.4 Plotter
Pemotong
Plotter jenis ini
dapat sekaligus memotong bahan vinyl, karet, gabus, kulit,
dan lain-lain. Contoh pemanfaatannya yaitu
pada industri sepatu atau industri
pakaian, untuk memotong pola atau bahan
sekaligus.
2.4.5 Plotter
Format Lebar
Plotter format lebar biasa
digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter
jenis ini dapat membuat cetakan berwarna
dalam kertas yang sangat lebar.
Teknologi yang digunakan ada yang menyerupai
printer ink-jet ataupun plotter
thermal.
2.5 Computer
Output Microfilm (COM)
Computer output Microfilm (COM) adalah
piranti yang dapat menghasilkan gambar
dalam gulungan mikrofilm atau pada microfiche
yang berisi banyak halaman dalam setiap
lembar.
2.5.1 Microfilm
Microfilm adalah
hasil reproduksi dalam bentuk gulungan film yang kecil
dengan ukuran lembaran film 16 mm dan panjang
100 feets. Untuk film yang
berukuran 35 mm dan panjang 200 feets,
digulung dalam sel plastic. Mikrofilm
merupakan kopi dari halaman-halaman buku,
manuskrip dan sebagainya yang
melalui proses fotografi dimana bayangan
kecil yang ada pada frame tersebut
merupakan duplikat dari bagian aslinya.
Mikrofilm masih merupakan pilihan yang
populer karena bisa menampung sejumlah besar
informasi yang dapat disimpan
dalam ruang yang sangat kecil, dan
membutuhkan biaya yang rendah.
Bentuk-bentuk microfilm
:
1.
Gulungan, yaitu hasil rekaman dengan kamera yang telah
diproses
untuk
suatu benda. Film tersebut memuat bahan-bahan informasi yang
terbentuk
secara ringkas dimana informasi diletakkan secara berderet
dan
mempunyai jarak tertentu.
2. Lembaran, yaitu hasil reproduksi dari salah
satu bagian gulungan yang
diberi
bingkai dan sampul yang terbuat dari polyester plastik.
2.6 Audio
Peranti audio ini dapat menghasilkan suara digital seperti
musik .Melalui teknologi ini,
dimungkinkan untuk mengonversi
suatu teks menjadi suara.
2.6.1 Speaker
Speaker
adalah alat keluaran yang menghasilkan output dalam bentuk
suara. Fungsi speaker
pada komputer sama dengan fungsi speaker pada perangkat
audio sistem.
Perbedaannya secara garis besar hanyalah pada ukurannya. Speaker
pada komputer
dibuat sefisien mungkin agar tidak terlalu memerlukan banyak
tempat. Namun,
terkadang pengguna menghubungkan output sound dengan
perangkat speaker
lainnya untuk menambah kepuasan.
Cara kerja Speaker,
yaitu ketika suara yang terdengar dari sound card, data
digital suara yang berupa waveform .wav atau
mp3 dikirim ke sound card. Data
digital ini diproses oleh DSP ( Digital
Signal Processing : pengolah signal digital)
bekerja sama dengan DAC (Digital Analog
Conventer : konversi digital ke
analog) mengubah sinyal digital menjadi
sinyal analog setelah itu dikeluarkan
melalui speaker.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peralatan output
dapat berupa :
1. Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan
untuk mencetak tulisan dan image pada
media keras atau memberikan keluaran
berupa bahan cetakan.
2.
Soft-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk
menampilkan tulisan dan image pada
media lunak yang berupa sinyal elektronik.
3.
Drive device atau driver, yaitu alat yang
digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk
yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media
seperti magnetic disk atau magnetic
tape.
Alat
– alat yang termasuk piranti output diantaranya monitor, printer, plotter,
computer output microfilm (COM), speaker dan proyektor. Setiap alat –
alat tersebut
memiliki jenis – jenis juga fungsi yang berbeda – beda.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
-
Kadir, Abdul (2003). Pengenalan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
-
Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra
(2005). Pengenalan Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
-
Simarmata, Janner (2006). Pengenalan Teknologi
Komputer dan Informasi. Yogyakarta:
Penebit Andi.
Sumber Internet :
-
http://ahmadfhadli.wordpress.com/2012/01/06/contoh-makalah-mengenai-input-output
dan-alat-pemroses/
(diakses pada Jum’at, 28 September 2012 pukul 20.03 WIB)
(diakses pada Sabtu, 6 Oktober 2012 pukul
11.58 WIB)
(diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 15.40 WIB)
(diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 15.00 WIB)
(diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 14.46 WIB)
(diakses pada Senin, 8 0ktober 2012 pukul 14.31 WIB)
(diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul
14.31 WIB)
-
http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2011/04/mikrofilm-danmikrofice.html
(diakses pada Selasa, 9 Oktober 2012 pukul 10.59 WIB.)
(diakses pada Sabtu, 20 Oktober 2012 pukul 09.03 WIB)
0 komentar:
Posting Komentar