Minggu, 26 Oktober 2014

PERANTI KELUARAN (OUTPUT)






BAB 1
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Komputer merupakan suatu teknologi yang di masa sekarang ini berguna dalam segala
hal dengan kata lain tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari – hari. Mulai dari mengerjakan
pekerjaan di perkantoran, industri, multimedia bahkan hiburan. Komputer adalah alat yang
dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata komputer semula
dipergunakan untuk menggambarkan orang yang pekerjaannya aritmatika, dengan atau tanpa alat
bantu, tetapi arti ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri.
Dewasa ini perkembangan komputer semakin berkembang dan akan terus berkembang
pesat seiring dengan perkembangan zaman. Tentunya kita sebagai manusia mau tidak mau harus
mengikuti perkembangan teknologi khususnya bidang komputerisasi.
Hampir seluruh bidang di masa sekarang tidak terlepas dari teknologi terutama teknologi
komputer. Dapat dilihat bahwa untuk menuliskan dokumen, orang – orang cenderung sudah
meninggalkan mesin ketik dan beralih menggunakan komputer. Untuk menyimpan dokumen
atau buku dalam jumlah yang banyak ataupun sedikit orang – orang tidak perlu membawa buku
tersebut kemana – mana, namun sekarang cukup mempunyai softcopynya saja.
Desain – desain suatu bentuk bangunan, peta, dan lain sebagainya bisa tervisualisasikan
melalui gambar yang cukup jelas karena memakai alat yang telah dirancang khusus. Dokumen
yang kita buat bisa dengan cepat dan mudah dicetak sehingga berbentuk hardcopy melalui
printer.

1.2    Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami membatasi permasalahan yang bertujuan agar pengkajiannya lebih
terarah. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan Output Device / Piranti Keluaran?
2.      Perangkat keras apa saja yang termasuk alat keluaran atau output device?
3.      Bagaimana cara kerja output device?



1.3  Tujuan Penulisan
2.      Menjelaskan pengertian output device / Piranti Keluaran.
3.      Memaparkan alat – alat yang termasuk piranti keluaran.
4.      Mengetahui cara kerja beberapa piranti keluaran.


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Jenis Peranti Keluaran
Peranti keluaran adalah alat yang digunakan komputer untuk melihat atau memperoleh hasil pengolahan, pemasukan data atau perintah pada komputer. Output yang dihasilkan dari
pemroses dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu :
A.     Tulisan (huruf, angka, simbol khusus).
B.     Image (dalam bentuk grafik atau gambar).
C.     Bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form).
D.     Suara.

Peralatan output dapat berupa :
A.     Hard-copy device yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada
media keras atau memberikan keluaran berupa bahan cetakan.
B.     Soft-copy device yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada
media lunak yang berupa sinyal elektronik.
C.     Drive device atau driver yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk
yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape Alat ini berfungsi sebagai alat output dan juga sebagai alat input.
Output bentuk pertama sifatnya adalah permanen dan lebih portable (dapat dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa ke mana-mana). Alat yang umum digunakan untuk ini adalah
printer,plotter,dan alat microfilm. Sedangkan output bentuk kedua dapat berupa video display,
flat panel, dan speaker.







2.2 Monitor
Monitor adalah alat keluaran /alat output yang memberikan tampilan visual kepada
pengguna komputer. Monitor termasuk ke dalam piranti softcopy

2.2.1 Ukuran monitor
Ukuran monitor didasarkan pada panjang diagonal dari area yang kita lihat.
Monitor mempunyai ukuran yang bervariasi 14”, 15”, 17”, 19”, 21”. Untuk laptop
biasanya layar yang digunakan berukuran 12,1” 13,3” 14,1.

2.2.2 Resolusi Monitor
Ukuran resolusi ditentukan oleh jumlah pixel yang merupakn titik terkecil
Semakin besar resolusi yang dimiliki monitor kualitas tampilan pada layarnya akan
semakin bagus. Berikut berbagai standar resolusi untuk monitor :
1.      CGA (Color Graphic Adapter)Tipe monitor standar IBM yang mempunyai kualitas
resolusi rendah. Hanya menampilkan 4 warna.
2.      EGA (Enhanced Graphic Adapter) EGA merupakan tipe monitor yang tingkatannya
di atas CGA. Monitor ini mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.
3.      EPGA (Enchanced Professional Graphic Adapter) Monitor ini mampu menampilkan
256 warna pada mode grafis. Monitor ini disebut juga sebagai monitor PEGA atau
PGA.
4.      VGA (Visual Graphic Adapter) VGA merupakan tipe monitor yang sekarang banyak
digunakan. Gambar yang dihasilkan mempunya warna sampai jutaan. Mode grafisnya
tampak lebih nyata di mata. Digunakan pada komputer 80386 dan 80486.
5.      SVGA (Super Visual Graphic Array) dapat menghasilkan 16 juta warna. Biasa
digunakan pada monitor 14” dan 15”.
6.      XGA (Extended Graphic Array) memiliki jumlah piksel 1024x768 dan dapat
menghasilkan 65.536 warna. Lazim digunakan pada monito 17” dan 19”.
7.      SXGA (Super Extended Graphic Array) memiliki jumlah piksel 1280x1024. Lazim
digunakan pada monitor 19” dan 21”.
8.      UXGA (Ultra Extended Graphic Array) memiliki jumlah piksel 1600x1200.

2.2.3 Dot Pitch
Menunjukkan jarak antara dua piksel. Semakin dekat jaraknya, maka gambar pada
monitor akan semakin halus.

2.2.4 Kecepatan Refresh ( Refresh Rate)
Menunjukkan jumlah pemayaran ulang piksel per detik, sehingga tampilan piksel
tetap jelas. Semakin tinggi kecepatan refresh, maka tampilan dilayar akan terlihat
semakin nyata. Kecepatan refresh dinyatakan dalam satuan Hertz. Monitor yang baik
minimal refresh 75Hz ( dalam 1 detik citra ditampilkan 75X).

2.2.5 Interlaced dan Noninterlaced
Interlaced Monitor adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dalam layar
melalui 2 tahapan. Contonya pada televisi. Efek dari interlaced monitor adalah kerdip.
Sedangkan Non Interlaced adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dengan 1
tahapan.

2.2.6 Kedalaman Warna
Adalah jumlah bit yang dipergunakan untuk menyimpan ketentuan tentang sebuah
pixel, menentukan banyaknya variasi warna yang dapat dihasilkan monitor.

2.2.7 Jenis Monitor Komputer :
2.2.7.1 Monitor tabung layar cembung (CRT)
Layar CRT terbentuk dari pixel. Monitor CRT sudah menjadi perangkat penampil gambar yang dominan untuk komputer desktop sejak pertama kali
muncul di awal 1980-an. Merupakan monitor yang berfungsi dengan
penembakan sinar katoda. Bentuk monitor ini sama dengan televisi, tetapi
secara umum hanya terdiri dari 4 blok yaitu video,  vertikal, horizontal, dan
power supply.        



Semakin kecil dan rapat pixel  semakin jelas citra yang ditampilkan (resolusi). Pixel diberi cahaya   (illuminated) dibawah kontrol perangkat lunak
                              oleh electron untuk membentuk citra. Monitor tabung layar cembung atau
                              tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan
                              oleh Karl Ferdinand Braun.

1.      Kelebihan Monitor CRT
·        Warna lebih akurat dan tajam. Monitor CRT memiliki warna yang akurat atau
hampir sama dengan aslinya
·        Resolusi monitor ini fleksibel. Monitor CRT dapat menggunakan berbagai
variasi resolusi tanpa mengalami penurunan kualitas gambar.
·        Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis. Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD perawatanya harus ekstra hati-hati. Selain
itu, jika monitor CRT rusak masih dapat diservis, sedangkan LCD rusak sudah
pasti masuk sampah. Selain itu, monitor CRT lebih tahan jika terbentur atau
tersentuh jari tangan pada displaynya
·        Bebas dead pixel, ghosting, dan viewing angle. Monitor CRT tidak terdiri dari
pixel-pixel seperti LCD, sehingga jelas-jelas tidak akan mengalami dead
pixel. Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sisi, tidak seperti LCD yang
bergantung pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak mengenal
response time, sehingga relatif bebas efek ghosting.
·        Harga lebih murah. Kelebihan dari segi harga
2.      Kekurangan Monitor CRT
·        Konsumsi listrik. Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding
LCD pada ukuran inch yang sama.
·        Radiasi lebih besar. Tidak dapat dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding monitor LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat lelah atau bahkan membuat kepala
pusing bagi yang sensitif.
·        Rentan distorsi, glare dan flicker. Ini adalah masalah klasik bagi monitor
CRT.
Efek distorsi akan terlihat saat kita menggambar lingkaran dengan
menggunakan coreldraw atau software lain. Jika refreshrate terlalu rendah,
menyebabkan monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over
brightness).
·        Dimensi besar dan berat. Monitor CRT memiliki ukuran yang besar dan berat,
sehingga tidak cocok untuk ruangan sempit, karena banyak makan tempat.
Cukup melelahkan jika monitor sering dipindah-pindahkan karena cukup
berat.
3.      Prinsip Kerja Monitor CRT
·        Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama
dengan prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari
belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen
yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan
cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang
membelok - belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian
dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor,
dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu
untuk berpendar secara temporer. Setiap tempat tertentu mewakili pixel
tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah
teknologi yang mampu mengatur pixel - pixel tersebut untuk berpendar
dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah
gambar.
·        Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan
intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut
terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah
sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses
yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda.



2.2.7.2 Monitor Plasma
Monitor plasma atau monitor plasma gas, menggunakan gas untuk
mengeluarkan cahaya. Teknologi ini kini diterapkan pada televisi datar
berlayar lebar. Monitor electroluminescent (EL) mengandung bahan yang
bercahaya manakala dialiri arus listrik, sebuah piksel terbentuk pada layar
saat arus listrik dikirim ke perpotongan baris dan kolom yang sesuai.
Plasma gas merupakan teknologi monitor dengan display datar. Dengan
teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD,
namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang
lebih besar.
Tampilan pada monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah
mencapai 40 inci, sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut
pandang pada plasma gas dapat selebar CRT. Plasma gas menggunakan
fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT.
Perbedaannya adalah bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar
fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas yang
bertekanan rendah yang terletak di belakangnya. Tegangan tinggi pada
elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke plasma.
Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan mengeksitasi fosfor pada layar
dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini
membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari
belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD.
Tampilan plasma adalah sebuah tampilan layar datar emisif di mana
cahaya dihasilkan oleh phosphor yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan
muatan plasma antara dua layar   datar gelas.

2.3 Printer
Printer adalah peranti yang bisa di gunakan untuk membuat cetakan pada kertas.
Printer  adalah jenis hard-copy device, karena keluaran hasil proses dicetak di atas kertas.
Pada saat ini terdapat bermacam- macam jenis printer dengan kecepatan, kualitas, model, dan
sistem pencetakan yang berbeda - beda. Media pencetakan juga bermacam - macam, mulai
dari kertas printer bersambung (Continuous Form), kertas HVS ukuran A4, folio dan lain lain.
Istilah yang dikenal pada resolusi printer disebut dpi (dot per inch). Maksudnya adalah
banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci. Semakin tinggi resolusinya maka akan semakin
bagus cetakan yang dihasilkan. Sebaliknya, jika resolusinya rendah maka hasil cetakan akan
buruk / tidak bagus.
Printer biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu :
a)      Tray ialah tempat untuk menaruh kertas.
b)      Picker sebagai alat untuk mengambil kertas dari tray.
c)      Tinta atau toner adalah alat pencetak yang digunakan untuk menulis atau
mencetak pada kertas. Tinta dan Toner memiliki perbedaan pada sistem. Toner
atau laser membutuhkan pemanasan, sedangkan tinta atau inkjet tak butuh
pemanasan, hanya pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut.
d)      Kabel fleksibel untuk pengiriman sinyal dari prosesor printer ke tinta atau toner.
Kabel ini tipis dan fleksibel, namun kuat.
e)      Pada bagian belakang printer biasanya ada Port paralel atau USB untuk
penghubung ke computer.
Printer biasa dikelompokkan menjadi :
2.3.1 Printer Impact
Printer ini sering juga di sebut
hammer. Karena menggunakan print
head yang berisi sejumlah jarum metal
(metal pins) yang mengenai pita tinta.
Letak jarumnya berdekatan sehingga
membuat tampilan huruf relatif tidak
terputus. Jumlah pin yang ada berkisar
9 hingga 24. Semakin banyak pin maka hasil         (1.1) Printer Impact
cetakan akan semakin halus. Yang
termasuk dalam kategori printer impact adalah :                   
dot matrix, daisy wheel, dan line printer.

2.3.1.1 Dot matrix
Printer dot matrix merupakan printer yang metode
pencetakannya menggunakan pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat
seperti titik titik yang saling  mengubungkan satu dengan yang
lainnya, sehingga hasil cetakan kurang halus dan juga kurang
bagus.
Menurut sejarahnya jenis printer dot matrix ini pada
awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan
dicetak dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin
berkembang menjadi 24 pin dan tentunya dengan begitu hasil
cetakan akan lebih halus. Produsen printer jenis dot matrix yang
cukup terkenal adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300,
epson LX 800 dan lain-lain.
Pada saat head-printer bergerak dari kiri kekanan sambil
menyentuh  kertas, maka huruf yang sudah terpola dalam suatu
susunan jarum akan segera muncul. Pola huruf ini kemudian
diterima oleh pita karbon yang dibaliknya terdapat kertas, dan
terjadilah pencetakan huruf demi huruf. Setiap karakter yang
terbentuk akan menimbulkan suatu pola unik yang terdiri dari
bebagai titik didalam dimensi sebuah matrix.


Jenis printer dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang
berjenis color dan ada pula yang non-color. Untuk printer color,
digunakan pita karbon khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu
hitam, biru, merah dan kuning.

2.3.1.2 Daisy wheel
Daisy Wheel Printer,
yaitu impact printer yang
mencetak citra dengan
kualitas tinggi karena
karakter dibentuk dengan
tekanan tunggal oleh roda
cetak. Hasil dari karakter
yang tercetak mempunyai            (1.4) Gambar Printer Daisy wheel  
kualitas yang baik sehingga
printer ini digolongkan sebagai
Letter Quality printer.
Tetapi, mempunyai kelemahan yaitu lebih lambat      
dibandingkan dengan dot matrix printer. Sekarang jenis printer ini
sudah jarang diproduksi sejak diperkenalkannya printer dot-matrix
dan laser yang lebih baik dan murah.

2.3.1.3 Line Printer
Line printer
merupakan printer yang
mempunyai kemampuan
untuk  mencetak satu baris
(line) kata-kata dalam satu
saat. Dengan demikian,  
kecepatan cetak dari line
printer ini menjadi tinggi               (1.5) Gambar Line Printer
dibanding printer lainnya. Line printer biasanya dihubungkan
dengan mini  ataupun mainframe komputer.
Secara umum, line printer sanggup mencetak antara 300 hingga 6.000 baris dalam satu menit (lpm) tergantung jenis dan
merk printer.                                   
Printer ini terdiri dari dua jenis, yaitu chain printer dan band printer.
a.       Chain Printer, yaitu mengunakan suatu rantai yang berisi
karakter-karakter untuk membentuk hasil cetakannya. Rantai
tersebut akan berputar secara horizontal dan setelah tepat pada
posisi pencetakan, palu pemukul akan mengetuk pola karakter
di rantai melalui karbon, bentuk dari karakter akan tercetak di
kertas. Chain printer mempunyai kecepatan yang tinggi.
b.      Band Printer, cara operasinya sama dengan chain printer, tetapi
menggunakan pita besi (steel band) yang berisi kumpulan pola
karakter.

2.3.2 Printer Non-Impact
Merupakan printer yang membentuk karakter dan citra tanpa menyentuh
langsung secara fisik antara mekanisme pencetakan dan kertas. Printer ini bekerja
dengan cara menyemprot kertas dengan tinta. Kelemahan dari jenis ini adalah
tidak dapat membuat sekaligus rangkap hasil cetakan. Printer init terdiri dari: laser
(menggunakan drum dan toner), ink-jet (menyemburkan tinta) dan thermal
(membakar dot ke kertas khusus).

2.3.2.1 Printer Laser Jet
Printer laser pertama
ditemukan oleh Gary Starkweather
di Xerox pada 1969. Prototipenya
adalah sebuah mesin fotokopi
                                    Xerographic yang dimodifikasi.      (1.6) Gambar Printer Laser Jet

Printer laser warna memiliki cara kerja yang lebih kompleks
karena selain memiliki lebih dari satu skema   photoreceptor
juga harus tepat alignment antar
warnanya.
Jenis printer laser jet
merupakan jenis printer yang
metode pencetakannya dengan
tinta bubuk atau yang biasa
disebut toner dengan
menggunakan perangkat berupa             (1.7) Cara Kerja Printer Laser Jet
inframerah. Selain hasil cetak
yang lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis printer dot matrix
maupun ink jet, printer laser jet juga memiliki kecepatan pencetakan yang
tinggi dan hasil cetaknya pun juga lebih cepat kering seperti pada hasil
cetakan dengan menggunakan mesin photo copy. Sebenarnya cara kerja
printer laser mirip dengan mesin fotokopi, yaitu menggunakan
photographic drum.
Proses pencetakannya dilakukan dengan memfokuskan gambar
yang akan dicetak titik pertitik yang dilakukan oleh semi conductor laser.
Secara umum printer ini hanya mampu mencetak dengan dua warna
(hitam dan putih), tetapi pada jenis tertentu telah dilengkapi dengan tinta
warna sehingga mampu mencetak dengan full color.

2.3.2.2 Printer Ink-Jet
Printer Ink-Jet adalah printer yang memberikan cetakan dengan
menyemprotkan titik-titik tinta yang
bermuatan listrik ke kertas cetakan.
  (1.8) Gambar Printer Ink-Jet Canon.

Printer ini pertama kali dikembangkan secara ekstensif sejak 1950. Dan
printer ink-jet yang dapat memproduksi citra dari komputer baru
dikembangkan pada 1970. Jenis printer ini dikuasai oleh Epson, Hewlett-
Packard, dan Ink-jet printer adalah alat cetak yang sudah  menggunakan
tinta untuk mencetak dan kualitas untuk mencetak gambar berwarna cukup
bagus.
Kecepatan mencetak jumlah halaman pada printer Inkjet tidak
sama, tergantung pada jenis merk printer tersebut. Tetapi pada ink-jet
printer, hasil cetakan lebih lama keringnya jika dibandingkan dengan laser
printer. Proses pencetakkannya menggunakan semprotan tinta (dimana
proses penyemprotannya diatur oleh komputer) ke media cetak guna
menghasilkan karakter ataupun gambar yang sesuai. Karena menggunakan
teknik semprot, maka printer jenis ini sama sekali tidak menimbulkan
suara/berisik.
Karena menggunakan resolusi cetak yang tinggi (minimal
300 dpi/dot per inci), maka hasil cetakan printer jenis ini biasanya lebih
bagus. Printer jenis Ink-jet menggunakan teknologi dor on demand, yaitu
dengan cara menyemprotkan titik - titik kecil tinta pada kertas melalui
nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil. Teknologi lainnya yang
dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP dengan
menggunakan panas. Panas tersebut dapat membuat gelembung-
gelembung tinta sehingga jika semakin panas akan semakin menekan tinta
ke nozzle yang ditentukan dan tercetak pada kertas.
Karena menggunakan tinta cair, hasil cetaknya harus menunggu
beberapa detik agar bisa kering. Pada printer ink-jet penempatan dan
pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu dengan
menambahkan tabung tinta khusus pada bagian luar printer dan disambung
dengan selang kecil untuk dihubungkan pada bagian pencetak di mesin
printer.

2.3.2.3 Printer Thermal
Yaitu non-impact printer
yang menggunakan panas untuk
menghasilkan citra pada kertas
khusus. Karakter dibentuk oleh
unsur – unsur yang dipanaskan
yang ditempatkan dengan kertas
yang sensitif dengan panas
khusus yang membentuk     (1.9) Printer thermal versi remote bill payment
titik hitam ketika unsur – unsur menjangkau temperatur.
Printer thermal berkenaan dengan panas secara meluas dan
menggunakan tenaga baterai seperti kalkulator. Printer dan kertasnya
tergolong mahal sehingga jarang digunakan untuk pekerjaan yang
memerlukan jumlah keluaran yang banyak.



2.3.3 Printer Multifungsi
Printer multifungsi merupakan printer yang memiliki fungsi tambahan seperti sebagai
mesin fotocopy, scanner dan mesin fax.
Keuntungannya da pat menghemat biaya.
Kelemahannya bila rusak maka fungsi
tambahan sering ikut mengalami kerusakan.
                                                                                                   (1.10) Gambar Printer Multifungsi              
                                               
             2.3.4 Printer Digital
Printer digital adalah jenis mesin cetak terbaru yang mempunyai banyak
kegunaan. Bisa dipakai untuk sablon, kain, syal, tekstil dan lain sebagainya. Salah
satu contoh printer digital adalah printer kain spanduk digital. Mesin cetak ini di
Indonesia sendiri beberapa tahun terakhir ini keberadaannya
masih kalah banyak dengan mesin cetak digital ukuran besar yang menggunakan
bahan – bahan glossy paper, vinyl flexi, dan sebagainya. Di waktu yang akan
datang, mesin printer kain/printer textil ukuran lebar ini kemungkinan juga akan
menjadi alternatif baru untuk pengerjaan cetak diatas kain selain pencetakan yang
biasa dilakukan oleh sablon tangan atau sablon manual. Proses cetak
menggunakan wide format digital printing textile ini jauh lebih cepat dengan
harga cetak yang bersaing. Beragam keunggulan dan kegunaan dari mesin printer
spanduk kain dibagi ke dalam berbagai segmen pasar, seperti:
1.      Segment advertising : Spanduk, bendera, umbul – umbul, dan rontex.
2.      Segment tekstil : Pakaian, interior rumah, taplak meja, kain gordin, industi
butik dan sejadah.
3.      Segment merchandise : Mug, piring, keramik, kaos, payung, sepatu, syal,
dan lain – lain.
Mesin cetak ini juga memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
1)      Nilai investasi lebih murah
2)      Produk yang dihasilkan lebih ruas dan beragam
3)      Produk yang dihasilkan lebih ramah lingkungan
4)      Produk yang dihasilkan akan mudah dipasang
5)      Bahan kain banyak ditemukan di toko – toko kain biasa

2.4 Plotter
Plotter adalah Printer grafis yang menggambar dengan menggunakan pena-pena tinta,
plotter juga merupakan perangkat output pertama yang mampu mencetak gambar berukuran
gambar sebesar gambar arsitektur dan engineering. Adapun pengertian lain plotter adalah
sebuah mesin yang secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang
dimasukkan. Sedangkan plotter masih dibagi yaitu ada plotter auto, yaitu sebuah mesin yang
secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang dimasukkan.
Berdasarkan prinsip kerjanya, jenis plotter dapat berupa:
1.      Plotter pena
2.      Plotter elektrostatis
3.      Plotter thermal.
2.4.1 Plotter Pena
Pada prinsipnya plotter pena memiliki satu pena berwarna-warni untuk
                        menggambar pada kertas atau plastik transparan. Plotter pena tidak membuat
                        keluaran berbentuk pola titik-titik., tetapi keluaran dalam bentuk garis kontinyu.

2.4.2 Plotter Elektrostatis
                                    Pada plotter elektrostatis ini kertas diletakkan pada tempat datar seperti
meja, kemudian dibuat dengan prinsip kerja seperti pada mesin foto kopi, yaitu
dengan memberi tegangan listrik pada kertas. Tegangan listrik tersebut yang akan
menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan
pemanasan.

            2.4.3 Plotter Thermal
Plotter thermal menggunakan pin yang dipanasi secara elektronis. Kemudian pin tersebut dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas,
sehingga terbentuk gambar. Plotter thermal dapat digunakan untuk mencetak pada
kertas maupun pada film buram.

            2.4.4 Plotter Pemotong
Plotter jenis ini dapat sekaligus memotong bahan vinyl, karet, gabus, kulit,
dan lain-lain. Contoh pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau industri
pakaian, untuk memotong pola atau bahan sekaligus.

            2.4.5 Plotter Format Lebar
            Plotter format lebar biasa digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter
jenis ini dapat membuat cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar.
Teknologi yang digunakan ada yang menyerupai printer ink-jet ataupun plotter
thermal.



2.5 Computer Output Microfilm (COM)
Computer output Microfilm (COM) adalah piranti yang dapat menghasilkan gambar
dalam gulungan mikrofilm atau pada microfiche yang berisi banyak halaman dalam setiap
lembar.

2.5.1 Microfilm
Microfilm adalah hasil reproduksi dalam bentuk gulungan film yang kecil
dengan ukuran lembaran film 16 mm dan panjang 100 feets. Untuk film yang
berukuran 35 mm dan panjang 200 feets, digulung dalam sel plastic. Mikrofilm
merupakan kopi dari halaman-halaman buku, manuskrip dan sebagainya yang
melalui proses fotografi dimana bayangan kecil yang ada pada frame tersebut
merupakan duplikat dari bagian aslinya. Mikrofilm masih merupakan pilihan yang
populer karena bisa menampung sejumlah besar informasi yang dapat disimpan
dalam ruang yang sangat kecil, dan membutuhkan biaya yang rendah.
Bentuk-bentuk microfilm :
1.      Gulungan, yaitu hasil rekaman dengan kamera yang telah diproses
untuk suatu benda. Film tersebut memuat bahan-bahan informasi yang
terbentuk secara ringkas dimana informasi diletakkan secara berderet
dan mempunyai jarak tertentu.
2.      Lembaran, yaitu hasil reproduksi dari salah satu bagian gulungan yang
diberi bingkai dan sampul yang terbuat dari polyester plastik.

2.6 Audio
Peranti audio ini dapat menghasilkan suara digital seperti musik .Melalui teknologi ini,
dimungkinkan untuk mengonversi suatu teks menjadi suara.

2.6.1 Speaker 
                                    Speaker adalah alat keluaran yang menghasilkan output dalam bentuk
suara. Fungsi speaker pada komputer sama dengan fungsi speaker pada perangkat
audio sistem. Perbedaannya secara garis besar hanyalah pada ukurannya. Speaker
pada komputer dibuat sefisien mungkin agar tidak terlalu memerlukan banyak
tempat. Namun, terkadang pengguna menghubungkan output sound dengan
perangkat speaker lainnya untuk menambah kepuasan.
Cara kerja Speaker, yaitu ketika suara yang terdengar dari sound card, data
digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data
digital ini diproses oleh DSP ( Digital Signal Processing : pengolah signal digital)
bekerja sama dengan DAC (Digital Analog Conventer : konversi digital ke
analog) mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog setelah itu dikeluarkan
melalui speaker.























BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peralatan output dapat berupa :
1.      Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada
media keras atau memberikan keluaran berupa bahan cetakan.
2.      Soft-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada
media lunak yang berupa sinyal elektronik.
3.      Drive device atau driver,  yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk
yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic
tape.
                        Alat – alat yang termasuk piranti output diantaranya monitor, printer, plotter,
computer output microfilm (COM), speaker dan proyektor. Setiap alat – alat tersebut
memiliki jenis – jenis juga fungsi yang berbeda – beda.
















DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :
-         Kadir, Abdul (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
-         Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra (2005). Pengenalan Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
-         Simarmata, Janner (2006). Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi. Yogyakarta:
Penebit Andi.

Sumber Internet :
(diakses pada Jum’at, 28 September 2012 pukul 20.03 WIB)
(diakses pada Sabtu, 6 Oktober 2012 pukul 11.58 WIB)
(diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 15.40 WIB)
(diakses pada Senin,  8 Oktober 2012 pukul 15.00 WIB)
(diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 14.46 WIB)
(diakses pada Senin, 8 0ktober 2012 pukul 14.31 WIB)
(diakses pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 14.31 WIB)
-         http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2011/04/mikrofilm-danmikrofice.html (diakses pada Selasa, 9 Oktober 2012 pukul 10.59 WIB.)
(diakses pada Sabtu, 20 Oktober 2012 pukul 09.03 WIB)










0 komentar:

Posting Komentar